Kamis, 05 Juni 2008

tugas sinopsis novel

A. SINOPSIS NOVEL “KETIKA CINTA BERTASBIH 1”

Karya Habiburrahman El Sirazy

Azzam adalah mahasiswa Indonesia Al Azhar juga pengusaha tempe, bakso dan catering demi untuk membiyai pendidikan dan hidup kedua adiknya serta ibunya di Indonesia. Pak Dubes serta Eliana anaknya sering meminta Azzam untuk menyiapkan makanan dalam berbagai acara. Entah kenapa ketika Furqan teman satu pesawat dan teman serumah selama satu tahun tengah berbincang-bincang dengan Eliana, Azzam merasa cemburu padahal Eliana bukan siapa-siapanya dia. Ada perasaan iri karena Furqan begitu terhormat dan S.2-nya hampir selesai sedangkan Azzam masih S.1 karena sibuk bisnis.

Pa Ali supir Eliana, mengurunkan niat Azzam bersimpati kepada Eliana. Karena gaya hidup Eliana yang sebenarnya tidak sesuai dengan harapan Azzam walaupun ia cantik, kaya dan cerdas. Pak Ali menyarankan untuk melamar Anna Althafunnisa anaknya Kiai Luthfi yang dulu menolong Pak Ali hingga bekerja jadi supir Pak Dubes Anna Althafunnisa menempuh S.1 di Alexandria dan sekarang S.2 di Al Azhar. Ia lebih menutup diri dari kegelamoran mahasiswa sehingga Azzam tidak pernah mengetahui keberadan Anna Althafunnisa.

Azzam hendak melamar Anna Althafunnisa lewat Ustadz Muzab yang juga telah akrab dengannya atas saran Pak Ali namun Ustadz Muzab mengatakan Ana telah dilamar Furqan. Azzam merasa tak berhak memiliki anak karena Ustadz Muzab mengaitkan akan keberadaan dan keadaan dirinya jika dibandingkan Furqan.

Ketika Azzam hendak ke pasar, ia bertemu dengan dua orang mahasiswa Indonesia yang menanyakan Daarut Tauzi.

Di tengah perjalanan pulang Azzam melihat salah satu mahasiswa itu sedang menangis karena dicopet. Azzam mengajak kedua mahasiswa itu naik taksi untuk mengejar bis mengambil kitab yang tertinggal.

Furqan nginap di hotel untuk persiapan ujian tesisnya. Dia bangun kesiangan dan terkejut karena ia sudah tidak berbusana dan mendapati potonya dengan perempuan berambut pirang dalam kondisi memalukan. Furqon juga mendapati pesan di laptopnya meminta tebusan 200.000 USD. Untuk pilm negative poto itu, Furqon melapor pada colonel Fuad, dan pelakunya dapat segera diamankan.

Setelah mendapat surat dari adiknya yang kini telah sukses agar Azzam segera menyelesaikan S.1-nya Azzam bersemangat ke kampus. Azzam tak pernah menyangka bisa melihat Anna Althafunnisa dengan jelas ketika menjadi moderator di seminar yang ia saksikan, ternyata dia adalah gadis yang dulu ditolongnya.

Furqon telah lulus ujian tesisnya dan berencanan pulang ke Indonesia satu hari lagi namun colonel Fuad meminta untuk tes darah dan menunggu aslinya beberapa hari. Karena palaku dan Miss Italian dalam fotonya dulu adalah seorang pelakur dan mengidap AIDS. Setelah tes darah Furqon tak ada lagi semangat hidup dan dihantui ketakutan. Apa yang telah ia raih kini sia-sia. Setelah tiga hari Furqon meliaht tes darahnya namun lemari penyimpan darahnya amruk sehingga harus di tes ulang. Ke esokan harinya Furqon mendapati hasil tes dan ternyara dia positif AIDS. Furqon sampai tidak sadarkan diri ketika sadar dia terus menangis ia sangat menghawatirkan reputasinya. Namun Kolonel Fuad mampu mengatasinya kerahasiaan keadaan Furqan. Dan ketika itu pula furqon mendapati SMS dari Ustad Muzab yang menyatakan Anna Althafunnisa menerima lamarannya.

Tiara akhirnya menikah dengan Zulkifli dan harus kehilangan cinta Fadhil. Bahkan Fadhil sendiri yang mencarikan Mushaf dan menghibur para tamu undangan karena Zulkifli adalah temannya waktu di pesantren dulu. Fadhil harus mengenyam kesedihan karena dulu ia bersikap tinggi hati pada Tiara yang dulu ia cintai dan meminta saran untuk menolak atau menerima Zulkifli. Tiara sebenarnya kecewa dengan keputusan Fadhil yang menyurhnya menerima Zulkifli, Fadhil baru bisa menyampaikan perasaanya pada Tiara lewat surat sehari sebelum pernikahan.

Azzam berhasil sukses menempuh ujiannya dengan hasil yang memuaskan ia segera terbang ke Indonesia dan ternyata satu pesawat dengan Eliana. Di Indonesia Azzam punya hutang pada Hapez untuk menyampaikan perasaan cinta Hapez pada Cut Mala adiknya Fadhil yang serumah dengan Hapez.

B. KUTIPAN

Hal. 91

“Tidak banyak orang yang tahu. Sebab Anna Althafunnisa menyelesaikan S.1-nya tidak di Cairo. Tapi di Alexandria dini. Ia lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa Malaysia daripada mahasiswi Indonesia. Dan Anna lebih memilih menutup diri dari kegiatan-kegiatan yang bersifat glamour. Kalau kau sempat membaca majalah Al Wa’yu al Islami, cobalah cari edisi bulan lalu. Ada artikel dia dimuat di sana. Dia memakai nama pena Anna Luthfi Hakim.”

“Sekarang dia tinggal di Cairo?”

“Iya. Dialah gadis cantik dan salehah yang aku maksud. Dan saat ini ayahnya menginginkan dia segera menikah. Aku pikir kamu lebih baik menikah dengan orang yang sekualitas Anna daripada dengan model Eliana. Kalau kamu mendapatkan Anna, kamu telah mendapatkan surga sebelum surga. Percayalah padaku. Aku tahu betul kualitas Anna, ayahnya, dan kelurganya. Mereka dari golongan orang-orang yang ikhlas. Saran saya khitbahlah Anna Althafunnisa itu sebelum bidadari dari Pesantren Daarul Quran itu dikhitbah orang lain.”

Hati Azzam berbunga-bunga. Ada rasa sejuk yang tiba-tiba menyelinap ke dalam dadanya. Namun ia tiba-tiba diserang rasa ragu.

“Apa saya pantas melamarnya Pak? Apa saya pantas untuknya? Saya ini S.1 saja sudah sembilan tahun belum juga selesai. Dan apa prestasi saya? Apa yang bias saya andalkan? Membuat tempe? Apa ada kiai yang mau anaknya menikah dengan penjual tempe?”

“kenapa kamu jadi enferior begitu. Percayalah padaku, Pak Kiai Luthfi itu tidak pernah memandang

Hal 92

Dunia. Dunia itu remeh bagi beliu. Datanglah, lamarlah belilah tiket, pulanglah ke Indonesia dan lamarlah bidadari itu!”

“Waduh kalau harus pulang berat Pak. Apa tidak ada cara lain selain pulang?”

Pa Ali diam mengerutkan keningnya, sebentar kemudian, wajahnya cerah. Setengah berteriak ia menjawab, “Ada! Kau bisa melamar lewat ustadz Mujab itu masih keluarga dekat Kiai Luthfi. Kau datangi saja Ustadz Mujab dan sampaikan maksudmu untuk disampaikan kepada Kiai Luthfi dan Anna. Insya Allah semua akan mudah. Ustadz Mujab kau kenal kan?”

“Wah lebih dari kenal. Saya sangat akrab dengan nya. Tapi yang membuat saya heran, kenapa beliau sama sekali tidak pernah menyinggung nama Anna Althafunnisa sama sekali ya?”

“Itulah mahalnya Anna Althafunnisa. Tidak sembarangan diobral. Bukankah permata yang sangat mahal itu jarang dipamerkan orang?”

“Pak Ali punya potonya?”

“Aduh, saying sekali tidak punya. Tapi itu tidak penting. Langsung saja kau lamar. Kalau setelah menyuntingnya kamu menyesal akan aku serahkan leherku ini untuk kau pancung. Sungguh!”

Azzam tersenyum. Kata-kata terakhir Pak Ali semakin membuatnya mantap sekaligus penasaran seperti apa Anna itu? Namun, ia merasa telah mendapat

Hal 118

mana? Kalau di Al Azhar, tingkat berapa?” Ustadz Muzab melanjutkan.

Denganb mengumpulkan semua keberaniannya ia menjawab dengan suara bergetar. Dan dengan hati bergetar pula,

“Namanya Anna Althafunnisa Putri Pak Kiai Luthfi Hakim. Asal klaten. Kalau tidak salah sekarang sedang program pascasarjana di Kuliyyatul Banat, Al Azhar.”

Ustadz Mujab kaget mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Azzam. Ia seperti mendengar suara petir yang nyaris merobohkan apartemen di mana dia dan keluarganya tinggal.

“Anna Althafunnisa?” Tanya Ustadz Mujab tidak percaya.

Azzam mengangguk dengan tetap menundukkan kepala.

Ustadz Mujab menghela nafas panjang. Ia seperti hendak mengeluarkan sesuatu yang menyesak di dadanya.

“Siapa yang mengabarkan kamu tentang Anna Althafunnisa?”

Ada. Tapi dia tidak mau disebut-sebut namanya Ustadz.”

Ustadz Mujab kembali menghela napas panjang.

“Allahlah yang mengatur perjalanan hidup ini. Sungguh aku ingin membantumu Rul. Tapi agaknya takdir tidak menghendaki aku bisa membantumu Rul. Tapi agaknya takdir tidak menghendaki aku bisa membantumu kali ini. Anna Althafunnisa itu masih terhitung sepupu denganku. Aku tahu persis keadaan dia saat ini. Sayang

Hal 119

Kau datang tidak teatr waktunya. Anna Althafunnisa sudah dilamar orang. Ia sudah dilamar oleh temanmu sendiri.”

“Sudah dilamar temanku sendiri? Siapa?”

“Furqan! Ia sudah dilamar Furwan satu bulan yang lalu.”

Mendengar hal itu tulang-tulang Azzam bagai dilolosi satu per satu. Lidah dan bibirnya terasa kelu. Furqan lagi. Ia berusaha keras mengendalikan hati dan perasaannya untuk bersabar.

“Maafkan aku Fur. Aku sarankan kau mencari yang lain saja. Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar kan banyak. Duania tak selebar daun kelor.” Ustadz Mujab berusaha menentramkan.

“Iya Ustadz. Tapi saya akan mencari yang sekualitas Anna Althafunnisa.”

Ustadz Mujab terhenyak mendengar jawaban Kahairul Azzam. Begitu mantapnya ia memasang standar. Ia seolah-olah sudah tahu persis Anna Althafunnisa.

“Apa kamu sudah pernah ketemu Anna Althafunnisa?”

“Belum.”

“Sudah pernah tahu wajahnya?”

“Belum.”

“Aneh. Bagaimana mungkin kau begitu mantap memilih Anna Althafunnisa? Bagaimana mungkin kau menjadikan Anna sebagai standar.”

“Firasat yang membuat saya mantap Ustadz.”

“Tapi menikah tidak cukup memakai firasat Rul. Jujur Rul aku sangat kaget dengan standarmu itu. Baiklah aku

Hal 120

buka sedikit. Anna Althafunnisa adalah bintangnya Pesantren Daarul Quran. Sejak kecil ia menghiasi dirinya dengan prestasi dan prestasi selain dengan akhlak mulia tentunya. Ia menyelesaikan S.1-ny di Alexandria dengan predikat mumtaz. Kalau ingin memiliki istri seperti dia, cobalah kau menstandarkan dirimu dulu seperti dia. Kalau aku jadi orangtuanya, dan ada dua mahasiswa Al Azhar yang satu serius belajarnya yang satu hanya sibuk membuat tempe. Maaf Rul, pasti aku akan memilih yang lebih serius belajarnya. Kau tentu sudah paham maksudku. Bukan aku ingin menyinggungmu, tapi aku ingin memperbaiki dirimu. Aku ingin kau lebih realistis. Cobalah kau raba apa opini di Cairo tentang dirimu.”

‘Iya Ustadz. Terima kasih. Ini akan jadi nasihat yang sangat berharga bagi saya.” Jawab Azzam dengan mata berlinang. Kalimat Ustadz Saiful Mujab sangat berarti ia terima. Ia sangat tersindir. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan bahasa lain, sebenarnya Ustadz Mujab seoalh ingin mengatakan bahwa dia sama sekali”tidak berhak” melamar Anna. Atau lebih tepatnya,sama sekali “tidak layak” melamar Anna. Hanya mereka yang berprestasi yang berhak dan layak melamarnya.

Dan lagi-lagi, prestasi yang dilihat adalah prestasi akademis. Dan di mata orang-orang yang mengenalnya di dunia akademis, ia sangat dipandang remeh karena tidak juga lulus dari al Azhar. Padahal sudah delapan tahun lebih ia menjalaninya.

Azzam lalu minta diri. Dalam perjalanan ke rumahnya ia menetaskan airmata. Ia berusaha tegar dan sabar. Namun setegar-tegarnya ia adalah manusia biasa

Hal 392

itu begitu terasa menyejukkan kalbunya. Ia tak ingin dimurkai Allah. Ia tidak ingin mati dalam keadaan buruk.

Maka paginya setelah shalat Subuh dan itikaf sampai dhuha tiba ia keluar masjid dan berjalan sepanjang jalan untuk membagi sedekah pada orang Mesir yang memerlukannya. Barulah setelah itu ia sarapan dan pulang. Pagi itu jiwanya lebih tenang. Ia lebih siap membaca hasil test darahnya.

Jam sepuluh ia pergi ke Rumah Sakit dengan menggunakan bus. Hal yang sudah lama tidak ia lakukan. Biasanya ia memakai mobil sendiri atau taksi. Sampai di Terminal Abbasea ia melihat seorang ibu meminta­-minta. Ia turun. Ia sedekahkan uang lima puluh pound. Ibu-ibu itu terbelalak, lalu mengucapkan beribu-ribu terima kasih dan nyaris sujud di kakinya saking gembiranya. Ia lalu melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Sepanjang jalan ia terus melafalkan doa Nabi Yunus tiada henti. Dengan harapan ia diselamatkan oleh Allah sebagaimana Nabi Yunus diselamatkan oleh Allah.

Begitu sampai di Rumah Sakit, sang petugas sudah tahu kenapa dia datang. Tanpa ia bertanya petugas berkumis tipi situ langsung menyodorkan selembar kertas, sambil berkata,

“Ini hasilnya Tuan.!”

Furqan langsung membukukannya perlahan dengan tangan gemetaran. Jantungnya berdegup kencang. Ia membacanya dengan seksama. Ia mengejah hasil yang tertera dalam kertas putih. Dan ia dinyatakan POSITIF. Jantungnya nyaris berhenti ia tidak percaya dengan apa yang dia baca. Ia perhatikan baik-baik. Ia eja hurupnya.

C. Ulasan

Ulasan Intrinsic

1. Tema : Perjalanan hiudup seorang mahasiswa dengan liku-liku percintaan dan problem akademiknya.

2. Tokoh dan Penokohan :

a. Azzam adalah tokoh utama. Seorang Mahasiswa Indonesia yang kuliah S.1 di Al Azhar yang terbilang lama karena lebih mementingkan bisnis usahanya untuk menghidupi pendidikan kedua adiknya di Indonesia dan biaya hidup ibunya.

b. Anna Althafunnisa yaitu mahasiswa Indonesia yang cantik, cerdas, dan sangat mempesona.

c. Furqan ialah mahasiswa yang sukses akademiknya. Ia adalah teman Azzam tetapi telah lulus S.2 yang terhitung ceroboh.

d. Ustadz Muzab : Keluarga dekat Anna di Mesir.

e. Pak Ali : Sopir Pak Dubes yang menyarankan Azzam melamar Anna Althafunnisa

f. Eliana : Putrinya Pak Dubes yang memiliki gaya khas Aristokrat Eropa

g. Fadhil : Teman Azzam yang tinggi hati mencintai Tiara.

h. Tiara : Teman adiknya Fadhil yang juga mencintai Fadhil.

i. Cutamala : Adiknya Fadhil yang serumah dengan Tiara

j. Hafez : Teman serumah dengan Azzam, dan Fadhil yang juga mencintai Cut Mala.

k. Ali : Teman serumah Azzam.

l. Nasir : Teman serumah Azzam.

m. Nanang : Teman serumah Azzam

n. Zulkifli : Teman pesantren Fadhil yang menikahi Tiara.

o. Erna : Teman serumah Anna Althafunnisa

p. Zahraza : Teman serumah Anna Althafunnisa

q. Wan Aina : Teman serumah Anna Althafunnisa

r. Husna : Adiknya Azzam

s. Kolonel Fuad : Orang yang membantu Furqan.

t. Miss Italian : Orang yang menjebak Furqan.

3. Amanat

- Tidak boleh berlebihan untuk seorang penuntut ilmu dengan cara menginap di hotel dengan alasan agar bisa konsentrasi ujian

- Menuntut ilmu dan bekerja untuk keluarga harus seimbang.

- Janganlah membunuh perasan cinta hanya karena tinggi hati.

- Berani mengambil resiko atas keputusan yang telah diambil.

- Tidak semata-mata musibah itu bencana tetapi merupakan ujian dari Allah atas pengakuan pada makhluk-Nya.

4. Latar : Kota-kota di Mesir sekitar kampus Al-Azhar, Flat, hotel dan pasar.

5. Alur : Alur maju

Kamis, 15 Mei 2008

tugas mengukur keterbacaan


Kenaikan Harga BBM, Memperparah Kemiskinan

Siaran Pers WALHI: Kamis, 29 September 2005

Jakarta-Rencana Pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 adalah suatu kebijakan yang tidak patut, tercela, dan menyengsarakan rakyat. Kenaikan harga ini akan memperparah kemiskinan mayoritas rakyat Indonesia dan hanya memperkaya segelintir orang dan perusahaan pebisnis BBM, demikian pendapat Direktur Eksekutif WALHI Chalid Muhammad. “Daya beli rakyat yang semakin rendah akibat kenaikan BBM pada Maret lalu belum juga pulih, kenapa pemerintah masih berani menaikkan harga BBM,” kata Chalid.

Alasan pemerintah menaikkan BBM amat tidak masuk akal dengan hanya mempertimbangkan beban APBN. Saat ini, diisukan bahwa kenaikan harga minyak dunia akan memberatkan beban APBN hingga 46,7 triliun rupiah. Padahal, pada sisi lain juga disebutkan kenaikan ekspor migas hingga 49, 7 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan impor BBM hanya naik 39,1 persen. Ini artinya kenaikan harga dunia justru menaikkan pendapatan negara.

Di samping itu, alokasi pembayaran utang sudah mencapai 40 persen dari total belanja pemerintah dan inilah yang membebani dan membuat defisit APBN secara langsung setiap tahunnya.

Kenaikan harga BBM disinyalir akan membuka pintu bagi 107 pengusaha swasta asing dan domestik yang sudah memiliki ijin prinsip usaha hilir BBM sesuai dengan UU No. 22/2001. Dimana 90 persen usaha hulu (eksploitasi) migas telah dikuasai sepenuhnya oleh modal asing. Secara keseluruhan, sektor minyak telah didedikasikan kepada pasar bebas dan bukan demi kepentingan rakyat. “Dengan demikian yang diuntungkan dari kenaikan harga BBM adalah para pengusaha swasta asing dan domestik,” jelas Torry Kuswardono, pengkampanye Tambang dan Energi WALHI.

Liberalisasi migas adalah salah satu paket yang tercantum dalam Nota Kesepahaman (Letter of Intent /LoI) antara Indonesia dan IMF pada 1998. “Pemerintah saat ini lebih patuh pada industri dan bisnis multinasional serta pemerintah negara-negara utara ketimbang mengurus rakyatnya, “ lanjut Chalid.

Dibutuhkan kepemimpinan dan keberanian dari SBY untuk melindungi rakyat dengan cara: Membatalkan kenaikan harga BBM; Membatalkan rencana liberalisasi migas yang merupakan kehendak IMF dan pemerintah negara-negara utara serta perusahaan raksasa migas; Membatalkan pembayaran utang haram, yaitu utang yang ‘dipaksakan’ oleh Lembaga pemberi utang untuk menjadi utang Negara, padahal mereka mengetahui ‘politik utang’ hanya akan membuat ketergantungan terus-menerus serta memiskinkan bangsa.

WALHI juga mendesak pemerintah untuk segera mengganti tim ekonomi termasuk Menteri ESDM dengan orang yang berkomitmen menyelamatkan rakyat dan bangsa. “SBY seharusnya tidak perlu ragu untuk melawan pemerintah negara-negara utara yang terus menghisap kekayaan bangsa Indonesia. Rakyat pasti akan terkonsolidasi untuk mendukung tindakan tegas tersebut,” tandas Chalid. (selesai)

Yang akan diukur keterbacaannya adalah yang ditebalkan

1. Judul wacana "Kenaikan Harga BBM, Memperparah Kemiskinan".

2. Jumlah kalimat dalam 100 kata yaitu = 6,8

3. Jumlah suku kata dalam 100 kata = 287

4. Hasil kali jumlah suku kata dengan 0,6

287 * 0.6 = 172,2

5. Grafik fry umur = 19

6. Grafik Fray kelas = perguruan tinggi

7. Sumber wacana : http://www.walhi.or.id/kampanye/energi/050929_kenaikanbbm_sp


Kamis, 06 Maret 2008

tanggapan tentang pembelajaran kalimat dengan pola spiral

topik yang menarik di SD yaitu mengarang.untuk mengatasi permasalahan dalam mengarang itu sendiri salah satu upayanya dengan menggunakan pembelajaran kalimat pola spiral.yang dimulai dari yang mudah dulu kemudian berkambang menjadi yang sulit.pembelajaran ini meliputi :

  1. kalimat aktif-pasif

a. kalimat aktif

kalimat aktif yaitu kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, menggunakan imbuhan me-, dan ber-.

b. kalimat pasif

kaimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan, menggunakan imbuhan di-, ter-.

2. kalimat berdasarkan kategori predikat

a. verbal : kata kerja

b. nominal : kata benda

c. adjektiva : kata sifat

d. numerial

e. frase preposisional

3. pola kalimat

a. S-P

b. S-P-O

c. S-P-o-k

d. S-P-O-Pel

e. S-P-O-Pel-K

f. S-P-Pel-K

g. S-P-Pel

4. kalimat majemuk

konjungsi kalimat majemuk

a penjumlahan : dan, serta

b. Pemilihan : atau

c. penjelasan : bahwa

d. penyebab : sebab, karena

e. akibat : masa, karena itu

f. waktu : saat, sebelum, sesudah

g. penguatan : bahkan, malah

h. pertentangan : tetapi, meski, walau

i. syarat : jika, jikalau.

pada jenjang sekolah dasar pembelajaran pola kalimat disampaikan dikelas tinggi. namun kita juga sebagai guru SD dapat mempelajari pola kalimat ini dalam materi sintaksis. sintaksis merupakan tataran tataran linguistik setelah morfoflogi yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika.pemahaman sistaksis dimulai dari kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana.

NAMA EUIS DEWI FATIMAH

NIM : 0702496

NO ABSEN : 32

KELAS BAHASA INDONESIA

ALAMAT BLOG : http://blogfatimah.blogspot.com